Aku Berada dalam Penerbangan KI 574
Tiba-tiba pesawat oleng ke kanan dengan keras. Tas dan barang dari bagasi kabin sebelah kiri berjatuhan dan menimpa kami yang duduk di sebelah kanan. Terdengar jeritan histeris penumpang, disusul oleh tangis anak-anak yang terbawa jeritan orang tua mereka. Seorang bapak tua memegang erat-erat anaknya dengan mata terbelalak. Ibu disebelahku menutup mukanya dengan tangannya yang gemetar dan mulutnya komat-kamit mengucapkan doa yang tak jelas. Penumpang yang duduk di kursi D di kiriku menggenggam erat sandaran kursi penumpang di depannya tanpa merasakan tumpahan air kemasan di pangkuannya. Badanku terhempas ke kanan hingga bahuku seakan menempel ke dinding pesawat.
Aku terus berdzikir. Kegalauanku tertutupi oleh kepasrahan yang secara luar biasa kuperoleh dan oleh keyakinanku yang saat ini terasa semakin kuat bahwa segala musibah yang menimpa manusia memang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa.
Kursiku tiba-tiba seakan terangkat. Posisi dudukku terasa menghadap ke bawah padahal badanku masih terikat kuat oleh sabuk pengaman, membuat badanku terdorong ke depan. Aku tak sempat memikirkan apa yang terjadi. Jerit ketakutan penumpang berbaur dengan suara benda-benda berjatuhan dari arah belakang.
Aku menoleh keluar jendela, tepat bersamaan dengan saat awan tebal di depanku tersibak dan mendadak kulihat hamparan laut yang membiru di bawah datang ke arahku dengan sangat cepat.
full text . .
DO Massal di Psikologi
39 mahasiswa Psikologi terancam di drop out (DO). Anehnya, tidak semua mahasiswa itu tahu ancaman itu. Karena sebelumnya sama sekali tidak ada peringatan atau pemberitahuan fakultas.
Fenomena DO merupakan hal biasa. Peraturan yang selama ini berlaku menyebutkan universitas memberikan toleransi perpanjangan dua kali bagi mahasiswa yang belum selesai studinya padahal masa studi yang di berikan sudah habis. Akan tetapi kenyataannya banyak mahasiswa yang sampai mengajukan perpanjangan sampai tujuh kali.
lho? coba click . . .
Nabi Isa as dan Hidangan dari Langit
Nabi Isa as memiliki pengikut-pengikut yang setia dan beriman.
Pada suatu ketika, di antara para pengikut Nabi Isa as ada yang mengajukan suatu permintaan yang sangat dahsyat.
Mereka berkata: “ Wahai Isa putera Maryam, bersediakah tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?”